Kaidah dalam
pemilihan warna
Kaidah Desain
Banyak orang melakukan kegiatan merancang
suatu karya desain dan banyak pula yang tidak tahu hal apa yang diperlukan
sebuah karya seni desain, alhasil masih banyak desain-desain yang asal-asalan
tanpa memperhatikan kaidah dalam sebuah penciptaan karya desain.
Ada anggapan, dengan begitu kita di batasi
dong dalam berkarya seni? Bukan persoalan dibatasi atau membatasi, toh pada
praktiknya kita tetap dibebaskan dalam menuangkan segala jenis ide, perasaan
dalam karya yang kita buat. Sebuah karya seni yang bagus adalah karya seni yang
memiliki nilai estetik. Bagaimana mencapainya, ya dengan menggabungkan semua
ide, kemampuan, dan perasaan kita dengan kaidah desain yang ada agar hasilnya
lebih maksimal. Salah satu kekuatan desain ada pada konsep.
Berbeda dengan seni murni yang lebih terfokus
pada keindahan semata-mata, desain (seni terapan) lebih berfokus pada
ke-efektifan desain tersebut dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam
buku Graphic Design Processes, Kenneth J. Hiebert menyebutkan bahwa tujuan
utama dari sebuah desain adalah untuk melayani masyarakat melalui bidang
komercial dan kultural. Dengan demikian, maka sebuah desain ada karena adanya
anggota masyarakat yang membutuhkannya.
Apa sih yang dimaksud kaidah desain? Kaidah
itu sendiri adalah penggabungan antara unsur dan prinsip desain.
Prinsip desain itu terdiri dari :
- Proporsi (Proportion)
Keberadaan ukuran tertentu yang antara ukuran
bagian terkecil dengan ukuran bagian terbesar dengan perbandingan yang sama.
- Irama (Rythme)
Suatu objek yang ditandai dengan sistem pengulangan
secara teratur. Irama dapat diperoleh dari pengulangan, gradasi, oposisi,
transisi, radial,progresif, irama statis,irama terbuka, irama tertutup.
- Kesatuan (Unity)
Keterpaduan, tersusunnya beberapa unsur
menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi
- Keseimbangan (Balance)
Suatu kualitas nyata dari setiap objek dimana
perhatian visual dari dua bagian pada 2 sisi dari pusat keseimbangan (pusat
perhatian adalah sama)
- Harmoni
Suatu penempatan objek yang dapat menggugah
perasaan harmoni di mata yang melihat. Kesan yang ditimbuklan dari kesatuan
pemilihan dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan
kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda,
atau antara benda yang satu dengan benda lain yang dipadukan. Dalam suatu
bentuk, harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap unsur yang
membentuknya.
Unsur desain itu adalah segala bentuk yang
ada di dalam penciptaan karya desain, seperti :
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang
menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa
berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah
unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki
diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak
(rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada
kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
2.1)Huruf (Character) : yang
direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk
tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti
A, B, C, dsb.
2.2) Simbol (Symbol) : yang
direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara
sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk
menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang,
matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan
detail).
2.3)Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini
betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia
secara detil, hewan atau benda lainnya.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak)
dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada
prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan
benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. Ada
dua jenis tekstur, yaitu tekstur semu yaitu yang tidak dapat diraba dan tekstur
nyata yaitu yang dapat diraba.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk
dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk
memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu
mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang
harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti
sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi
dua unsur, yaitu obyek(figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang
mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda
dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda
sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna
(Color)
Warna merupakan unsur penting dalam
obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas,
menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual
secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan
karena sinar(Additive color/RGB) yang biasanya digunakan pada warna lampu,
monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau
cat (Substractive color/CMYK) yang biasanya digunakan dalam proses
pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau
plastik.
Contoh pemilihan
warna dalam membuat sebuah presentasi
Jaga Pilihan Warna Anda Sederhana
Anda sedang mengerjakan suatu presentasi
slide yang penting. Anda telah mengikuti semua langkah yang terdapat pada
template PowerPoint Anda: Anda telah mengorganisasi sistem informasi anda,
membuat headline, dan memposisikan tabel dan grafik. Semua elemen tampaknya
sudah beres, namun slidenya kurang semarak.
Anda bertanya-tanya apa yang dipikirkan
audiens nantinya . . .
Anda mencari tahu apa yang anda perlukan . . . WARNA . . . banyak bold, warna menyala - warna untuk membuat informasi anda menonjol dan diperhatikan, warna untuk meneriakkan pesan anda, warna untuk membuat audiens anda terjaga. Anda menambahkan warna merah, hijau, biru, dan oranye. Setelah selesai , presentasi slide anda tampak seperti sirkus. Alih-alih menghidupkan slide dan menegaskan pesan anda, Anda malah merusaknya dengan cipratan lumpur warna-warni .
Anda mencari tahu apa yang anda perlukan . . . WARNA . . . banyak bold, warna menyala - warna untuk membuat informasi anda menonjol dan diperhatikan, warna untuk meneriakkan pesan anda, warna untuk membuat audiens anda terjaga. Anda menambahkan warna merah, hijau, biru, dan oranye. Setelah selesai , presentasi slide anda tampak seperti sirkus. Alih-alih menghidupkan slide dan menegaskan pesan anda, Anda malah merusaknya dengan cipratan lumpur warna-warni .
Apanya yang Salah?
Kebanyakan orang (atau paling tidak kita yang
tidak memiliki latar belakang grafik desain) tidak tahu bahwa perpaduan yang
diciptakan oleh warna-warna tersebut lebih penting daripada warna-warna yang
mereka pilih. Beberapa warna berpadu dengan baik, namun yang lainnya saling
bertolak belakang. Kunci untuk menggunakan warna dengan efektif adalah dengan
MEMBANGUN PERPADUAN.
Warna tidak pernah berdiri sendiri. Namun,
selalu dinilai dalam lingkungannya. Warna terpengaruh oleh warna-warna di
sekitarnya. Sebagai contoh, tempatkan lingkaran kuning menyala di kamar
anak-anak dan cocok tentunya. Letakkan lingkaran yang sama di kamar kos, dan
akan terlihat jelas seperti . . . ya, lingkaran kuning menyala di kamar kos.
Bagaimana Mengetahui Warna-Warna yang Bisa Berpadu?
Bagaimana Mengetahui Warna-Warna yang Bisa Berpadu?
Bagaimana Anda memilih warna-warna yang akan
menjelaskan pesan Anda dengan nada dan gaya yang tepat? Bagaimana Anda akan
menentukan warna-warna yang dapat berpadu dengan baik? Satu solusinya semudah
melongok ke luar jendela . . .
Ketika Anda berpikir menciptakan suatu palet
warna untuk presentasi Anda selanjutnya, pertimbangkan palet warna alami: warna
lautan biru kehijau-hijauan yang segar dan kering, warna hijau tua pohon
cemara, dan warna biru langit bunga jagung. Warna-warna ini berpadu satu sama
lain. Warna-warna ini menciptakan suasana seimbang dan tentram - berpadu membangkitkan
perasaan dan suasana hati.
Perlunya Perencanaan
Dalam memilih warna hendaknya tidaklah
semata-mata mengandalkan pilihan sendiri secara subyektif. "Karena saya
menyukainya" bukanlah kriteria yang baik untuk menciptakan palet. Anda
perlu merencanakannya.
Hal pertama untuk menentukannya adalah
"rasa" yang anda inginkan untuk presentasi anda. Warna memiliki
tingkatan suhu entah itu hangat atau sejuk.
Warna-warna yang berada di antara bentangan
merah dan oranye tergolong hangat; yang berada di antara bentangan biru dan
hijau tergolong sejuk. Mulailah dengan memilih corak yang hangat atau sejuk.
Kemudian, pilihlah satu atau dua warna saja yang dominan. Jika anda ingin
meluaskan palet anda, gunakan bentang warna yang lebih luas. Lakukan hal ini
dengan menggunakan warna muda dan tua.
Warna muda adalah campuran warna dengan
putih. Pink adalah warna mudanya merah.
Warna tua adalah campuran warna dengan hitam. Coklat adalah warna tuanya oranye.
Dengan bereksperimen dengan warna muda dan tua, anda dapat menciptakan palet-palet dari yang bersuasana spontan dan riang sampai serius dan suram.
Hal Terakhir untuk Dipikirkan
Warna tua adalah campuran warna dengan hitam. Coklat adalah warna tuanya oranye.
Dengan bereksperimen dengan warna muda dan tua, anda dapat menciptakan palet-palet dari yang bersuasana spontan dan riang sampai serius dan suram.
Hal Terakhir untuk Dipikirkan
Kaidah terbaik dalam memilih warna adalah . .
. tidak usah neko-neko - beraneka warna tidaklah selalu lebih baik. Perpaduan
antar warnalah yang akan memperkuat atau malah menenggelamkan efek visual.
Cobalah untuk memilih satu atau dua saja corak warna yang dominan dan gunakan
perluasan warna muda atau tuanya untuk menambah variasi palet anda. Dengan
mengikuti pedoman-pedoman ini anda akan terbantu untuk mempertahankan
presentasi slide anda jelas, elegan dan yang pasti to the point!
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar